Tidak seperti air mineral sebelumnya,
air Zamzam ini memang sangat unik. Mineral dan elemen – elemen itu
jumlahnya amat fantastis, sekitar 2.000 miligram per-liter. Diantaranya,
Sodium (250), kalsium (200), potassium (20), magnesium (50), sulfur (372), bicarbonate (366), nitrat (273), fosfat (0.25), clan amonia (6). Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated)
kandungannya tidak lebih dari 260 mg per-liter. Kandungan – kandungan
elemen – elemen inilah yang menjadikan rasa air Zamzam sangat khas dan
dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air Zamzam
pada biasanya sudah siap saji dan bertebaran di sekitar Masjidil Haram
dan Masjid Nabawi di Madinah. Dalam literatur islam banyak ditemukan
tentang khasiat air Zamzam ini.
Sumur ZamZam – Asal Usul
Kisah air Zamzam bermula saat Siti
Hajar, bersama puteranya nabi Ismail a.s yang masih menyusui dilanda
kehausan karena musim kemarau yang kering saat itu sedang melanda Mekah.
Siti Hajar kemudian mencari air menuju bukit Safa dan berdiri diatasnya
seraya memandang ke arah lembah di sekelilingnya. Dia lalu turun
melewati lembah sampai ke bukit Marwah, berdiri di atasnya, dan
memandang sekeliling, berharap ada orang yang memberinya air. Dia
melakukan demikian sebanyak tujuh kali.
Saat berada di atas bukit Marwah, Siti
Hajar mendengar ada suara lalu terdiam. Setelah diperhatikannya,
ternyata memang dia mendengar sebuah suara yang tak lain adalah suara
malaikat Jibril. Atas kehendak Allah yang memerintahkan malaikat Jibril
untuk mengetuk bumi, terpancarlah air di antara kedua kaki bukit nabi
Ismail a.s yang kemudian disebut Zamzam. Istilah ini berasal dari
ekspresi Siti Hajar saat melihat air itu pertama kali “Zummi, Zummi..”
(yang artinya: berkumpulah, berkumpulah..). Namun banyak juga nama yang
diberikan pada sumur zamzam, antara lain Bushra (kabar gembira), Hamzat
Jibril, Wat’at Jibril (mengacu pada tindakan mengetuk tanah oleh
malaikat Jibril).
Beberapa tahun kemudian nabi Ibrahim a.s
tiba dan membangun, meninggikan kembali Baitullah beserta anaknya, nabi
Ismail a.s dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat ibadah hingga
kini.
Rahasia Air Sumur ZamZam Yang Tak Pernah Surut
Dari sisi ilmiah tentu saja sudah banyak
pendapat yang menjelaskan tentang kandungan air zamzam ini. Sumur ini
memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Pada kedalaman 17 meter ke bawah,
sumur ini menembus lapisan bebatuan keras yang berupa bebatuan beku
diodit. Batuan beku jenis ini memang agak jarang dijumpai di Indonesia
maupun di Jawa, namun sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada
bagian atas batuan ini dijumpai rekahan – rekahan yang juga memiliki
kandungan air. Dulu ada yang mnduga retakan ini menuju laut Merah. Tapi
belum ada laporan geologis lebih lanjut.
Hasil pemompaan sumur zamzam ini
dilaporkan mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter / detik, dan
per-menitnya bisa mencapai 660 liter atau 40.000 liter per-jam! Menurut
SGS (Saudi Geological Survey), posisi kota Mekah yang terletak
di lembah dengan luas cekungan 60 Km persegi, tentunya tidak terlampai
luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Curah hujan di Mekah sendiri
hanya 10 cm per-tahun, tentunya sangat tak masuk akal jika di dalamnya
terkandung sumber amta air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat dan
kaya mineral.
Dalam bukunya The True Power of Water, karya Dr. Masaru Emoto
dari Universitas Yokohama Jepang mengatakan bahwa air Zamzam ini
memiliki sifat sensitif namun juga reaktif. Jika dibacakan padanya kata –
kata yang baik, air akan bereaksi positif. Sebaliknya, jika diberikan
kata – kata buruk, maka air juga akan bereaksi sesuai sifat dan makna
kata – kata tersebut.
Secara hydrologi, Zamzam
hanyalah sumur biasa sehingga tetap memerlukan perawatan untuk menjaga
kualitas higienis air dan lingkungan sumur, serta menjaga pasokan air
supaya mampu memenuhi kebutuhan apalagi saat musim haji tiba. Jumlah
jamaah haji ke Mekah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 70-an hanya sekitar 400.000 per-tahun, lalu meningkat menjadi
lebih dari sejuta jamaan di tahun 90-an, dan saat ini sudah lebih dari
2,2 juta jamaan berkunjung setiap tahunnya.
Lantunan doa yang terus diperdengarkan
sepanjang zaman seperti yang terjadi pada sumber air Zamzam, dipercaya
membuat air ini tak pernah surut bahkan kualitas molekul airnya
bertambah bagus, seperti kristal heksagonal yang berpedar teratur dan
berwarna indah (Masaru Emoto).
Demikianlah informasi mengenai Air Zamzam dan Sumur Zamzam. Semoga bermanfaat